Malang I'm in Love
Kota Malang. Hal pertama yang terpikirkan dari dua kata itu adalah buah
apel. Ya, hanya apel saja yang saya ketahui mengenai kota ini. Tidak
pernah terpikirkan sebelumnya untuk mendatangi tempat ini. Tidak ada
sanak saudara ataupun teman yang harus dikunjungi disana karena memang
saya tidak memilikinya.
Sampai pada suatu hari, sesuatu membuat
saya pergi ke kota ini. Menulis. Keinginan mendapatkan ilmu yang lebih
dalam tentang menulis membawa saya ke kota ini. Saya menghadiri seminar
menulis yang diselenggarakan oleh teman-teman menulis di grup facebook
yakni Persahabatan Menulis. Yang dengan mengikutinya membuat semangat
menulis saya semakin berkobar. Dengan berbagai trik yang diajarkan
membuat saya semakin optimis untuk menjadi penulis.
Perjalanan
saya dimulai ketika saya sampai di Stasiun Malang di hari Minggu pagi.
Ini merupakan perjalanan jarak jauh pertama saya dengan menggunakan
kereta api malam. Kota yang bersih dengan udara yang sejuk menyambut
kedatangan saya. Saya langsung jatuh cinta dengan Malang ketika saya
mengamati jalan dari stasiun ke salah satu Universitas terkemuka di
Indonesia yaitu Universitas Brawijaya, jalan yang bersih, suasana kota
yang masih terasa sejuk, tidak ada macet. Ah, menyenangkan sekali
rasanya.
Sekilas saya melihat ada pasar kaget di hari Minggu
yang juga terlihat tertata dengan rapi. Menyenangkan saat semua terlihat
disiplin dan tertata dengan rapi. Yang mengejutkan saya adalah
kesopanan yang masih sangat kental yang saya lihat ketika saya naik
beberapa kali angkutan umum. Setiap penumpang angkutan umum akan
mengucapkan “Matur suwon, Mas” kepada supir saat mereka sampai di
tujuannya. Dan sang supir membalasnya dengan senyuman ramah dan menjawab
“Nggeh, hati-hati”. Indahnya melihat pemandangan sesama manusia itu
yang sekarang mulai memudar.
Berbeda dengan suasana kota tempat
tinggal saya yang sudah mulai terlihat sumpek. Dengan penuhnya angkutan
umum kota dan macet yang mulai terjadi dimana-mana. Kebersihan kota
yang mulai tidak terjaga, membuat pemandangan matapun kurang begitu
menyenangkan. Tetapi bagaimanapun kota tempat saya dilahirkan memiliki
keindahannya tersendiri dan tetap menjadi kota terbaik yang pernah
saya miliki.
Kembali ke Malang, suasana dingin yang saya alami
ketika di malam hari saya menginap di salah satu hotel di daerah Batu.
Batu ternyata merupakan kota wisata yang dimiliki Malang, yang
memiliki beberapa tempat tujuan pariwisata untuk para turis lokal dan
internasional, seperti Jatim Park I dan II juga tempat bermain Batu
Night Spectaculer.
Keesokan harinya, saya berkeliling kembali
di Kota Malang, saya mengunjungi tempat-tempat yang saya ketahui hanya
dari ‘mbah google’. Melihat berbagai hal disana membuat saya
berkeinginan untuk tinggal di Malang. Setelah seharian menghabiskan
waktu di Malang, tiba saatnya saya harus meninggalkan kota ini. Di sore
hari, hujan turun ketika saya sedang menunggu kereta untuk melanjutkan
perjalanan saya. Hujan saat itu memberikan kesan romantis kepada saya
yang sedang jatuh cinta dengan kota ini. Dan kemudian hujanpun menemani
kepergian saya meninggalkan Kota Malang yang memberikan kisah indah
dalam salah satu perjalanan hidup saya.
Malang, I’m in love.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar