Minggu, 05 Januari 2014

Pantai Sawarna (Part I)

Sudah dari tahun lalu beberapa orang mengajak saya ke Sawarna. Katanya Pantai di daerah Banten yang masih alami dan indah. Karena lokasinya yang masih berada di Jawa Barat membuat saya ingin pergi kesana, namun hal tersebut belum terlaksana.

Sampai akhirnya di libur akhir tahun 2013, kesempatan itu datang.
Saya bersama teman saya mengambil cuti tahunan kami untuk berlibur menuju Sawarna.

Transportasi 

Dari beberapa blog yang kami baca di internet, menuju Sawarna itu harus ke Pelabuhan Ratu dulu, naik elf ke arah Bayah, turun di daerah yang namanya Ciawi lanjut naik Ojek menuju Sawarna. Rute itulah yang ingin kami ikuti pada awalnya.

Berangkat dari Hotel Pondok Dewata Pelabuhan Ratu pagi-pagi jalan kaki, kami menuju terminal Pelabuhan Ratu untuk menaiki elf ke Bayah di pagi hari.

Sampai di terminal, jangan aneh kalau para calo sering bertanya-tanya tujuan kepada orang-orang yang keliatan turis. Cukup berikan senyuman dan berlalu saja. Tapi kalau memang diperlukan, wajib bertanya jika tidak tahu. Seperti kami, ketika ada supir yang bertanya, kami mengatakan Sawarna, dengan baik hatinya mereka menunjukkan bahkan mengambil teman supirnya yang mengangkut penumpang yang akan pergi ke Sawarna langsung.

Agak kaget, ternyata di setiap harinya ada 1 mobil yang berangkat ke Sawarna langsung, jadi tidak perlu naik turun angkutan jika akan pergi langsung. Dengan Tarif per Desember 2013 adalah Rp 25,000 saja.

Adalah Pak Icep, supir yang akan mengangkut kami ke Sawarna, dengan ramahnya beliau bilang, keberangkatan ke Sawarna masih menunggu penumpangnya penuh maksimal hingga jam 12 siang. Pada saat itu baru jam 8 pagi kami sudah sampai disana. Lalu mengobrollah kami dengannya mengenai angkutan dan apa saja yang ada di Sawarna.

Jadi, jadwal berangkat dari Sawarna-Pelabuhan Ratu jam 7 pagi. Dari Pelabuhan Ratu menuju Sawarna jam 12 siang.

Pak Icep ini memiliki nomer HP yang fungsinya bisa booking seat. Jadi kalau kita sudah bisa memprediksi kapan sampai ke terminal Pelabuhan Ratu sebelum jam keberangkatan, nomernya (0877-2173-3250) bisa di telpon untuk minta ditunggu. (jangan kelamaan juga yaa.. supaya masih bisa duduk di dalam, hehe)
 
Penampakan mobil yang menuju Sawarna

 Keadaan di Jalan

Membaca salah satu blog menuju Sawarna itu katanya jalannya berkelok-kelok, 'ah cuma belok-belok doang mah ga masalah' begitu pikir saya saat membacanya. Namun ketika perjalanan segera dimulai, saya yang beruntung mendapat duduk di depan dengan sangat leluasanya melihat pemandangan indah di sekitar dan di depan saya dengan jelas sambil sesekali mendapatkan informasi mengenai pemandangan tersebut dari Pak Icep yang sudah lebih dari 13 tahun mengendarai elf dari dan menuju Sawarna.
Setelah habis jalan Cisolok, Pelabuhan Ratu barulah sensasi perjalanan itu dimulai. Jalan yang dilewati terbilang mulus dan tidak rusak, hanya saja perjalananya itu naik turun dengan sangat dahsyat (baca: curam) kalaupun ada belokan, belokan itu adalah tanjakan yang hampir tegak lurus, mesin mobil yang menggunakan gigi terendahpun berjalan sangat pelan. 

Pak Icep yang sudah berpengalaman hanya tertawa melihat saya yang ketakutan mobilnya mundur lagi. Bayankan saja, mobil elf berisi lebih dari 20 orang yang ada di dalam dan di atas mobil, dengan kondisi jalan yang naik turun dahsyat, beuh ! bikin perut mules sebenarnya, tapi saya hanya berdoa saja agar perjalanan kami lancar dan selamat sampai tujuan.

Perjalanan sekitar satu setengah jam sampai dua jam, menyampaikan kita akhirnya di Desa Sawarna, Bayah, Banten.

 Penginapan 

Banyak penginapan wisma yang berada di sekitaran Sawarna. Dan harganya juga bervariatif. Jika sedang musim liburan, ada baiknya untuk melakukan booking kamar jauh-jauh hari, karena kesempatan tidak mendapatkan kamar itu ada sekali.

Widi Homestay menjadi pilihan kami kali ini. Dari beberapa blog, kami tertarik dengan Homestay ini. Katanya Ibu Widi pemiliknya ramah begitu juga suami dan keluarganya.

Letak Homestaynya Pas. Tidak terlalu jauh dan tidak terlalu dekat dengan Pantai Pasir Putih atau Pantai Ciantir itu. 

Dengan Rp 150,000/orang/malam, kami tidur di kamar yang berkapasitas 8 orang dan mendapatkan 3x makan. Dahsyat ! menunya enak-enak. Tiga malam disana, saya merasa berat badan saya naik beberapa kilo. Masakannya Ibu Widi enak banget ! sambelnya mantap !

Berikut beberapa foto nomer telpon wisma di sekitar Sawarna yang saya rekomendasikan.







Sampai disini dulu mengenai perjalanan menuju Sawarna, lanjut di Sawarna (Part II) untuk tempat-tempat yang kami kunjungi disana.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar